Minggu, 23 Oktober 2011

ENCODING DATA (Pengkodean data )


A. PENGERTIAN PENGKODEAN DATA

  1. Seperti yang kita  ketahui setiap  data mempunyai kode yang berbeda satu sama lain. Nah Kode itu  berupa kumpulan simbol-simbol  khusus yang digunakan untuk membentuk sebuah data.  Symbol khususi ini  yang digunakan untuk mewakili sebuah data atau kode data yang  merupakan sekumpulan bilangan atau angka yang memiliki aturan tertentu. Sistem bilangan yang dipakai pada komputer adalah biner (2 simbol), octal (8 simbol), heksadesimal (16 simbol).
B. Skema Pengkodean
Skema pengkodean adalah pemetaan sederhana mulai dari bit-bit data sampai menjadi elemen-elemen sinyal.
Teknik yang paling sederhana adalah Pulse Code Modulation (PCM), yang melibatkan pengambilan sample analog data secara periodik dan mengkuantisasi sample.
Data digital, sinyal digital: bentuk paling sederhana dari pengkodean digital dari data digital ditetapkan satu level voltase untuk biner satu dan lainnya untuk biner nol.
C. Kombinasi Pengkodean
Ada 4 kombinasi hubungan data dan sinyal digital:
Perangkat pengkodean data digital menjadi sinyal digital lebih sederhana dan murah daripada perangkat modulasi digital-to-analog.
Konversi data analog ke bentuk digital memungkinkan penggunaan perangkat transmisi dan switching digital.
Beberapa media transmisi hanya bisa merambatkan sinyal analog, misalnya unguided media.
Data analog dapat dikirimkan dalam bentuk sinyal baseband, misalnya transmisi suara pada saluran pelanggan PSTN.
Berikut ini adalah dasar-dasar untuk mentranformasikan data digital menjadi sebuah sinyal antara lain :
Amplitude-shift keying (ASK)
Dua biner dilambangkan dua amplitudo berbeda dari frekuensi sinyal pembawa. Teknik ini digunakan untuk mentransmisikan data digital sepanjang serat optik.
Frequency- shift keying (FSK)
Dua biner yang ditunjukkan oleh dua frekuensi berbeda didekat frekuensi pembawa.Teknik ini digunakan untuk operasi full duplex sepanjang jalur derajat suara.
Phase- shift keying (PSK)
Biner 1 ditunjukkan dengan cara mengirimkan hentakan sinyal dari fase yang sama seperti hentakan sinyal yang dikirim sebelumnya.
Adapun alasan teknik digital digunakan untuk mentransmisikan data analog:
Karena repeater yang digunakan sebagai pengganti amplifier, tidak terdapat derau tambahan.
Time-division multiplexing (TDM) dipergunakan untuk sinyal-sinyal digital sebagai pengganti frequency-division multiplex (FDM) yang dipergunakan untuk sinyal-sinyal analog. Dengan TDM, tidak terrdapat derau intermodulasi, seperti apa yang dihadapi bila menggunakan FDM.
Konversi ke pesinyalan digital memungkinkan penggunaan teknik-teknik switching digital yang lebih efisien.
D. Definisi Format Pengkodean Sinyal Digital
1. Nonreturn to zero-Level ( NRZ-L)
0 = level tertingg
1 = level terendah
2. Nonreturn to Zero-Inverted ( NRZ-I)
0 = tanpa transisi pada permulaan interval ( satu bit waktu )
1 = transisi pada permulaan interval Bipolar
3. Bipolar-AMI
0 = tanpa sinyal pada jalur
1 = level positif atau negatif, alternatif untuk satu yang berturut-turut
4. Pseudoternary
0 = level positif atau negatif, alternatif untuk nol yang berturut-turut
1 = tanpa sinyal pada jalur
5. Manchester
0 = transisi dari tinggi ke rendah di pertengahan interval
1 = transisi dari rendah ke tinggi di pertengahan interval
6. Diferensial Manchester
selalu terdapat transisi di pertengahan interval
0 = transisi di permulaan interval
1 = tidak ada transisi dipermulaan interval
7. B8ZS
sama sebagai Bipolar AMI, kecuali bila suatu deretan nol delapan di gantikan oleh dua deretan dari kode penyimpangan
8. HDB3
sama sebagi Bipolar AMI, kecuali bila suatu deretan nol empat digantikan oleh satu deretan kode penyimpangan
Berikut teknik penkodean data antara lain :
ad 1. BCD (Binary Coded Decimal)
Ini merupakan kode binary yang di gunakan untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu nilai angka 0 s/d 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 digit. Kode BCD digunakan pada komputer generasi pertama.
BCD 4 bit
Digit Desimal
0000
0
0001
1
0010
2
0011
3
0100
4
0101
5
0110
6
0111
7
1000
8
Ad. 2 SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Intercharge code)
merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric bit position.
SBCICD

SBCIDC

BA8421
Karakter
BA8421
Karakter
001010
0
100001
J
000001
1
100010
K
000010
2
100011
L
000011
3
100100
M
000100
4
100101
N
000101
5
100110
O
000110
6
100111
P
000111
7
101000
Q
001000
8
101001
R
001001
9
010010
S
110001
A
010011
T
110010
B
010100
U
110011
C
010101
V
110100
D
010110
W
110101
E
010111
X
110110
F
011000
Y
110111
G
011001
Z
111000
H


111001
I


Ad 2. EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for Information Intercharge)
Ini merupakan kepanjangan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code. Terdiri dari kombinasi 8-bit. Pada jenis ini high order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low-order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.
merupakan coding 8 bit untuk 256 karak ter. Tranmisi asinkron membutuhkan 11 bit,yaitu :
1 bit awal – 8 bit data
1 bit pariti – 1 bit akhir
Ad 3. ASCII 7 (American Standard Code For Information Intercharge)
Ini merupakan kepanjangan dari America Standart Code for Information Interchange, yang dikembangkan oleh American National Standarts Institute (ANSI) untuk tujuan membuat kode binary yang standart. kode ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7-bit banyak digunakan oleh komputer generasi sekarang.








Referensi “:Http://dheankiyut.blogspot.com/2009/03/pengkodean-data.html

1 komentar:

  1. Mr. McDowell - Casino, Sportsbook, Poker, Games, Promotions
    Mr. McDowell is a registered trademark of MGM Resorts International. 안양 출장샵 부산광역 출장안마 MMC Holdings, Limited. (MMC) 원주 출장마사지 (MD) 목포 출장마사지 (MMC, LLC), 창원 출장샵 Inc. (MMC).

    BalasHapus