A. PENGERTIAN PENGKODEAN DATA
- Seperti yang kita ketahui setiap data mempunyai kode yang berbeda satu sama lain. Nah Kode itu berupa kumpulan simbol-simbol khusus yang digunakan untuk membentuk sebuah data. Symbol khususi ini yang digunakan untuk mewakili sebuah data atau kode data yang merupakan sekumpulan bilangan atau angka yang memiliki aturan tertentu. Sistem bilangan yang dipakai pada komputer adalah biner (2 simbol), octal (8 simbol), heksadesimal (16 simbol).
B. Skema
Pengkodean
Skema pengkodean adalah pemetaan
sederhana mulai dari bit-bit data sampai menjadi elemen-elemen sinyal.
Teknik yang paling sederhana adalah
Pulse Code Modulation (PCM), yang melibatkan pengambilan sample analog data
secara periodik dan mengkuantisasi sample.
Data digital, sinyal digital: bentuk
paling sederhana dari pengkodean digital dari data digital ditetapkan satu
level voltase untuk biner satu dan lainnya untuk biner nol.
C. Kombinasi Pengkodean
Ada 4 kombinasi hubungan data dan
sinyal digital:
Perangkat pengkodean data digital
menjadi sinyal digital lebih sederhana dan murah daripada perangkat modulasi
digital-to-analog.
Konversi data analog ke bentuk digital
memungkinkan penggunaan perangkat transmisi dan switching digital.
Beberapa media transmisi hanya bisa
merambatkan sinyal analog, misalnya unguided media.
Data analog dapat dikirimkan dalam
bentuk sinyal baseband, misalnya transmisi suara pada saluran pelanggan PSTN.
Berikut ini adalah dasar-dasar untuk mentranformasikan data digital menjadi
sebuah sinyal antara lain :
Amplitude-shift keying (ASK)
Dua biner dilambangkan dua amplitudo
berbeda dari frekuensi sinyal pembawa. Teknik ini
digunakan untuk mentransmisikan data digital sepanjang serat optik.
Frequency- shift
keying (FSK)
Dua biner yang ditunjukkan oleh dua
frekuensi berbeda didekat frekuensi pembawa.Teknik ini digunakan untuk operasi
full duplex sepanjang jalur derajat suara.
Phase- shift keying (PSK)
Biner 1 ditunjukkan dengan cara
mengirimkan hentakan sinyal dari fase yang sama seperti hentakan sinyal yang
dikirim sebelumnya.
Adapun alasan teknik digital digunakan untuk
mentransmisikan data analog:
• Karena repeater yang digunakan sebagai
pengganti amplifier, tidak terdapat derau tambahan.
• Time-division multiplexing (TDM)
dipergunakan untuk sinyal-sinyal digital sebagai pengganti frequency-division
multiplex (FDM) yang dipergunakan untuk sinyal-sinyal analog. Dengan TDM, tidak
terrdapat derau intermodulasi, seperti apa yang dihadapi bila menggunakan FDM.
• Konversi ke pesinyalan digital
memungkinkan penggunaan teknik-teknik switching digital yang lebih efisien.
D. Definisi Format Pengkodean Sinyal
Digital
1. Nonreturn to zero-Level ( NRZ-L)
0 = level tertingg
1 = level terendah
2. Nonreturn to Zero-Inverted (
NRZ-I)
0 = tanpa transisi pada permulaan interval ( satu bit waktu )
1 = transisi pada permulaan interval Bipolar
3. Bipolar-AMI
0 = tanpa sinyal pada jalur
1 = level positif atau negatif, alternatif untuk satu yang berturut-turut
4. Pseudoternary
0 = level positif atau negatif, alternatif untuk nol yang berturut-turut
1 = tanpa sinyal pada jalur
5. Manchester
0 = transisi dari tinggi ke rendah di pertengahan interval
1 = transisi dari rendah ke tinggi di pertengahan interval
6. Diferensial Manchester
selalu terdapat transisi di pertengahan interval
0 = transisi di permulaan interval
1 = tidak ada transisi dipermulaan interval
7. B8ZS
sama sebagai Bipolar AMI, kecuali bila suatu deretan nol delapan di
gantikan oleh dua deretan dari kode penyimpangan
8. HDB3
sama sebagi Bipolar AMI, kecuali bila suatu deretan nol empat digantikan
oleh satu deretan kode penyimpangan
Berikut teknik
penkodean data antara lain :
ad 1. BCD (Binary
Coded Decimal)
Ini merupakan kode binary yang di
gunakan untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu nilai angka 0 s/d 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 digit. Kode BCD digunakan pada komputer
generasi pertama.
BCD 4 bit
|
Digit Desimal
|
0000
|
0
|
0001
|
1
|
0010
|
2
|
0011
|
3
|
0100
|
4
|
0101
|
5
|
0110
|
6
|
0111
|
7
|
1000
|
8
|
Ad. 2 SBCDIC ( Standard Binary Coded
Decimal Intercharge code)
merupakan coding 6 bit untuk 64
karakter. posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama
(diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position dan 4 bit
berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric
bit position.
SBCICD
|
SBCIDC
|
||
BA8421
|
Karakter
|
BA8421
|
Karakter
|
001010
|
0
|
100001
|
J
|
000001
|
1
|
100010
|
K
|
000010
|
2
|
100011
|
L
|
000011
|
3
|
100100
|
M
|
000100
|
4
|
100101
|
N
|
000101
|
5
|
100110
|
O
|
000110
|
6
|
100111
|
P
|
000111
|
7
|
101000
|
Q
|
001000
|
8
|
101001
|
R
|
001001
|
9
|
010010
|
S
|
110001
|
A
|
010011
|
T
|
110010
|
B
|
010100
|
U
|
110011
|
C
|
010101
|
V
|
110100
|
D
|
010110
|
W
|
110101
|
E
|
010111
|
X
|
110110
|
F
|
011000
|
Y
|
110111
|
G
|
011001
|
Z
|
111000
|
H
|
||
111001
|
I
|
Ad 2. EBCDIC (Extended Binary Code
Decimal for Information Intercharge)
Ini merupakan kepanjangan dari Extended
Binary Coded Decimal Interchange Code. Terdiri dari kombinasi 8-bit. Pada jenis
ini high order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low-order
bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.
merupakan coding 8
bit untuk 256 karak ter. Tranmisi asinkron
membutuhkan 11 bit,yaitu :
1 bit awal – 8 bit data
1 bit pariti – 1 bit akhir
Ad 3. ASCII 7 (American Standard Code
For Information Intercharge)
Ini merupakan kepanjangan dari America
Standart Code for Information Interchange, yang dikembangkan oleh American
National Standarts Institute (ANSI) untuk tujuan membuat kode binary yang
standart. kode ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7-bit banyak digunakan oleh komputer generasi sekarang.
Referensi “:Http://dheankiyut.blogspot.com/2009/03/pengkodean-data.html